Friday, August 5, 2016

Etika Berkendara Kendaraan Bermotor Roda 2


Pak Pulisi tak bosan-bosannya mengingatkan para pengendara baik bikerwan maupun bikerwati, khususnya para pengendara sepeda motor yang perilakunya di jalan makin memprihatinkan bray. Divisi Humas Kepolisian Republik Indonesia mem-posting pesan pada media sosial soal etika bersepeda motor. Berikut adalah postingan Divisi Humas Polri yang bikergadungan rangkum untuk bray-bray semua:


"Kebanyakan pemakai jalan jarang yang punya motto sedia ’payung sebelum Hujan’. Biasanya ’kehujanan dulu baru pakai payung’. Demikian pula dengan pengendara sepeda motor yang belum beretika, kalau belum kejadian belum jera."

Menurut Pak Pulisi, etika berkendara itu mutlak diperlukan dengan tujuan menghormati, menghargai, dan menjaga keselamatan baik diri sendiri maupun orang lain. Gitu lho brayyy....

Berikut ini bikergadungan memberikan tips untuk meminimalisasi kejadian yang tidak menyenangkan saat berkendara seperti celaka atau mencelakakan orang lain:

1. Pastikan kondisi fisik dan jiwa yang sehat, lakukan pemanasan sebelum berangkat. (pemanasan berfungsi supaya anggota badan kita tidak kaku dan mudah capek bray... ini juga bisa meminimalisasi 'anu' bray bray semua dari kesemutan.. behaahaha)

2. Pastikan sepeda motor dalam keadaan siap untuk dikendarai (pastikan semuanya dalam keadaan normal) mulai dari kondisi mesin, ban, rem, kopling, oli, handle gas, lampu depan, lampu rem, sein, rantai, busi, bahan bakar, dan surat-surat (SIM dan STNK).

3. Gunakan helm full face atau helm standar (SNI) baik bagi pengemudi maupun pembonceng (jangan lupa untuk mengunci pengait helmnya gan,,, biar ga terbang xixixixi). Memakai kacamata dengan UV (Ultra Violet) protection di siang hari agar tidak silau dan pandangan mata lebih jelas. (yang punya helm dengan fasilitas dobel visor bisa dimanfaatnya juga saat silau siang hari... jangan malah dipakai pada malam hari gan... behahaha)

4. Menyangkut kemungkinan perubahan cuaca, harus dipersiapkan jaket, sepatu, body protector, sarung tangan, dan jas hujan.

5. Bagi pembonceng wanita, sebaiknya tidak duduk menyamping melainkan harus menghadap ke depan. (diharapkan juga untuk tidak memboncengkan (baik cowo/cewe) yang suka makai daster/rok semampai yang panjang sampai 3 meter, karena bisa terbelit ke rantai maupun roda kendaraan yang bisa mengakibatkan kecelakaan)

6. Untuk menyeberang pastikan lalu lintas aman, barulah menyeberang. Jangan lupa nyalakan lampu sen sesuai arah belok... kalo ke kiri ya nyalakan dulu sen kiri sebelum bray bray belok kiri, begitu pula sebaliknya (jangan kaya emak-emak yang lagi touring ke pasar xixixixi)

7. Perjalanan di kota kecepatan tidak lebih dari 60 kpj, jangan berjalan dengan zig-zag, apalagi jika membonceng balita atau orang tua.

8. Jangan membawa muatan yang melebihi ketentuan (lebih dari 2 orang) jangan sampai bonceng bontong 3 apalagi 5 wkkakakakaka

9. Patuhilah rambu-rambu lalu lintas sepanjang rute perjalanan dan etika berlalu lintas.

10. Nyalakan lampu utama pada siang hari dan gunakan lajur jalan paling kiri.

11. Hal yang tak kalah penting adalah berdoa memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebelum mengawali perjalanan.


Semoga tips ini bisa bermafaat bagi para bikerwan dan bikerwati sekalian. Salam nggasruk dari bikergadungan behehhehe.

”Kita tidak pernah tahu dan tidak pernah mau celaka, tetapi kalau bisa dicegah kenapa tidak? Disiplin berlalu lintas bukan hanya milik petugas kepolisian tetapi milik kita semua agar selamat sampai di tujuan.”

No comments:

Post a Comment